Dampak Negatif Pelanggaran Batas Laut Terhadap Ekosistem Perairan


Pelanggaran batas laut dapat memiliki dampak negatif yang serius terhadap ekosistem perairan. Dampak negatif ini tidak hanya dirasakan oleh biota laut, tetapi juga oleh manusia yang bergantung pada sumber daya laut untuk kehidupan mereka.

Menurut Dr. Mira Mutiara dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), pelanggaran batas laut seringkali terjadi akibat aktivitas manusia yang tidak terkendali di wilayah perairan. “Ketika batas laut tidak dihormati, maka ekosistem perairan akan terganggu dan spesies-spesies laut bisa terancam punah,” ujar Dr. Mira.

Salah satu dampak negatif yang paling terlihat dari pelanggaran batas laut adalah penangkapan ikan secara berlebihan. Ketika sebuah wilayah perairan terus-menerus dieksploitasi tanpa batas, populasi ikan akan menurun drastis. Hal ini tidak hanya merugikan para nelayan yang kehilangan mata pencaharian, tetapi juga mempengaruhi keseimbangan ekosistem perairan secara keseluruhan.

Menurut data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, hampir 30% spesies ikan di perairan Indonesia mengalami penurunan populasi akibat overfishing dan pelanggaran batas laut. Hal ini menjadi peringatan bagi kita semua bahwa perlindungan batas laut sangat penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem perairan.

Selain itu, pelanggaran batas laut juga dapat menyebabkan kerusakan terhadap terumbu karang dan hutan mangrove yang menjadi rumah bagi berbagai spesies laut. Hal ini diungkapkan oleh Prof. Budi Santoso dari Universitas Gadjah Mada, “Ketika batas laut diabaikan, maka terumbu karang dan hutan mangrove bisa rusak akibat aktivitas manusia yang tidak terkontrol.”

Dengan demikian, penting bagi kita semua untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menghormati batas laut dan melindungi ekosistem perairan. Kita harus berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan sumber daya laut agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Emil Salim, “Laut bukan hanya milik kita, tetapi juga milik anak cucu kita. Mari jaga laut kita bersama-sama.”